Malam itu Joo Eun menerima telepon dari Woo Sik untuk bertemu di sebuah restoran untuk merayakan hari jadi mereka yang ke-15. Apalagi yang diharapkan seorang wanita dari pria yang telah menjadi kekasihnya selama 15 tahun kecuali lamaran pernikahan dan cincin berlian? Joo Eun pun pergi ke restoran yang dimaksud.
Sebelum bertemu dengan Woo Sik, Joo Eun menyempatkan diri untuk membenahi tata rias. Lipstiknya terjatuh ke dalam lubang wastafel. Seorang wanita cantik, langsing dan seksi menawarkan lipstik miliknya untuk dipakai oleh Joo Eun. Joo Eun pun menerima tawaran tersebut dan mengenakan lipstik itu. Sambil melirik ke arah wanita seksi itu, Joo Eun berpikir, "Hitam adalah warna yang bisa membuatmu terlihat langsing, namun ternyata tidak demikian. Sial."
Wanita cantik, langsing dan seksi yang berbaik hati menawarkan lipstiknya untuk dipakai Joo Eun. |
Makan malam bersama Woo Sik untuk merayakan hari jadi yang ke-15 berjalan menyenangkan. Woo Sik pun mengantarkan Joo Eun pulang ke rumah setelahnya. Bahkan Joo Eun menerima buket bunga dari Woo Sik.
Makan malam merayakan hari jadi ke-15 ternyata menjadi yang terakhir. |
Namun tidak hanya buket bunga yang diterima Joo Eun. Ketika Woo Sik membuka laci dasbor mobilnya dan mengambil sebuah kotak cincin, wajah Joo Eun tampak sumringah. Apakah hari ini adalah saat yang telah dinantikan setelah 15 tahun bersama? Cincin berapa karat yang akan menandai pertunangan mereka?
Joo Eun menerima kotak cincin tersebut dari Woo Shik dengan senang. Namun ketika dibuka, yang terlihat hanyalah sebuah cincin milik Woo Sik yang dulu dia berikan saat pertama kali menyatakan perasaan. "Inilah hatiku. Terimalah. " kata Woo Sik. "Kenapa hatimu ada di sini?" tanya Joo Eun. Woo Sik pun meminta maaf karena harus memutuskan hubungan mereka.
Mungkin yang dirasakan Joo Eun saat menerima kembali kotak berisi cincin Woo Sik bagaikan jatuh dari ketinggian setelah diterbangkan oleh rasa bahagia. |
Wanita mana yang tidak terluka mengetahui dirinya dicampakkan oleh sang kekasih setelah 15 tahun? Dia pun pulang ke rumah dengan hati terluka sambil bertanya-tanya apakah buku-buku hukum yang begitu tebal mampu membuat dia memahami situasinya sekarang. Joo Eun pun berpikir, "Aku tak tahu apakah setiap orang mungkin sama di mata hukum, tetapi yang jelas tidak di depan cermin."
Joo Eun menatap ke dalam cermin sambil berpikir tentang ketidakadilan. |
Meskipun gundah gulana setelah putus hubungan, Joo Eun tetap bisa tidur dengan nyenyak. Bahkan TV yang terus menyala dan menayangkan acara Stella Show mengenai Jennifer Anderson pun tidak mampu membangunkan Joo Eun. Coba kalau sahabatnya, Hyeon Woo, tidak menelepon, Ukepoet jamin Joo Eun pasti batal berangkat ke Amerika untuk perjalanan bisnis yang ditugaskan bosnya.
Meski gundah gulana, tidur yang cukup tetap menjadi prioritas dong! |
Fokus berpindah kepada Kim Yeong Ho. Di sini kita mulai diperkenalkan dengan 2 orang karakter teman Yeong Ho. Jang Joon Seong, seorang petinju yang dilatih oleh Yeong Ho dan terkenal dengan julukan Ular Korea. Lalu Kim Ji Woong, pria imut yang sedikit menyebalkan dan tampaknya akan membawa keceriaan dalam drama ini.
Yeong Ho sedang berlatih dengan petinju didikannya. |
Adegan selanjutnya menunjukkan pertemanan Yeong Ho dengan kedua karakter tersebut. Saat mereka sedang berkumpul bersama untuk menonton pertandingan tinju sambil memasak makanan. Eh, tepatnya Ji Woong yang kewalahan dengan masakan tersebut sementara yang lainnya dengan santai menonton TV.
Yeong Ho dan Joon Seong serius menonton pertandingan tinju, sementara Ji Woong kewalahan memasak. |
Sambil makan bersama, para pria itu membahas tentang skandal yang menimpa Yeong Ho. Ji Woong membacakan berita yang beredar di internet bahwa Anna Sue tidak membantah ataupun mengakui skandal. "Gosip pacaran?" tanya Ji Woong. Joon Seong pun bertanya apa yang akan dilakukan oleh Yeong Ho. dan apa yang akan dilakukan olehnya? Jika orang-orang Korea sampai mengetahuinya... Dan Yeong Ho menerima panggilan telepon dari Sekretaris Min yang membuat air mukanya berubah.
Air muka Yeong Ho berubah saat menerima panggilan telepon dari seseorang bernama Manajer Min. |
Joo Eun berbenah untuk mempersiapkan kepulangannya ke Korea segera setelah menyelesaikan tugas. Dia mengeluh akan rasa sakit pada perutnya kepada Hyeon Woo lewat telepon. Hyeon Woo pun meyakinkan bahwa itu adalah pertanda berat badan Joo Eun akan turun sebagai efek samping dari sakit perutnya.
Joo Eun mengeluhkan perutnya yang sakit kepada Hyeon Woo sambil berbenah untuk bersiap terbang pulang ke Korea. |
Adegan pun beralih kepada Hyeon Woo. Mantan suaminya datang ke restoran untuk mengantarkan uang tunjangan anak. Sempat mereka membahas tentang berita John Kim yang sedang ditayangkan di TV dan kebetulan reporternya adalah mantan suami Hyeon Woo.
Hyeon Woo dan mantan suaminya yang seorang reporter TV. |
Kang Joo Eun pulang ke Korea dan mendapat tempat duduk bersebelahan dengan Kim Ji Woong saat di pesawat. Sebenarnya Ji Woong duduk di Executive Class. Namun dia memberikan tempat duduknya di sebelah Joon Seong untuk seorang ibu yang sedang hamil tua. Akhirnya Joo Eun harus pasrah terpaksa berkenalan dengan seorang pemuda yang mengaku dirinya manajer dan pelatih dari petinju terkenal.
Berbagai tingkah laku Ji Woong saat memperkenalkan diri kepada Joo Eun di dalam pesawat. |
Pesawat melewati wilayah terbang yang bergolak sehingga mengalami turbulensi. Terdengar dari pengeras suara bahwa ada seorang pasien darurat dan membutuhkan tenaga medis yang mungkin ada di dalam pesawat tersebut. Seorang penumpang di Executive Class membuka penutup kepala dan berdiri. Pramugari menyuruh pria itu untuk kembali duduk dan mengenakan sabuk pengaman. Tapi pria itu yang tak lain adalah Kim Yeong Ho menunjukkan kartu pengenalnya.
Joo Eun tergeletak di lorong pesawat mengerang kesakitan. |
Pasien darurat itu ternyata adalah Joo Eun yang tergeletak di lorong pesawat sambil mengerang kesakitan. Setelah Yeong Ho memeriksa kondisi Joo Eun dan bertanya ini itu kepada Ji Woong kemudian memutuskan untuk memindahkan pasien ke Executive Class. Dengan susah payah (mengingat bobot tubuh Joo Eun yang tidak ringan).
Ekspresi Joon Seong dan Yeong Ho saat berusaha memindahkan tubuh Joo Eun. |
Yeong Hoo melakukan pertolongan pertama terhadap Joo Eun. Dia membuka blus Joo Eun dan menggunting korset yang menahan perut Joo Eun, lalu memasang infus dan memijat tangannya. Joo Eun tersadar kembali setelah beberapa waktu. Dia kaget menemukan dirinya berada di tempat asing, dengan tangan tertusuk jarum infus dan di hadapannya berdiri seorang pria asing. Dia pun meminta agar pria tersebut melepaskan infusnya.
Saat kembali sadar, Joon kaget melihat Yeong Ho berdiri di sampingnya. |
Pria tersebut, Yeong Ho, kemudian menanyakan kepada Joo Eun mengapa dia melakukan hal tersebut terhadap dirinya sendiri. "Apa maksud Anda? tanya Joo Eun. Yeong Ho pun membeberkan bahwa Joo Eun mengonsumsi anggur, kafein, obat tidur serta pil-pil diet yang tidak jelas komposisinya. Dan bahkan sebuah sabuk penahan perut.
Yeong Ho pun menasehati Joo Eun bahwa akan lebih baik untuk menurunkan berat badan dengan mengeluarkan keringat dan bukan mengonsumsi pil-pil diet tersebut. "Tidak perlu memaksa melaparkan diri dan meminum pil aneh, atau menggunakan sabuk penahan perut," kata Yeong Ho. "Itu bukan sabuk penahan perut, tapi adalah korset," ujar Joo Eun dengan kesal.
Yeong Ho menasehati Joo Eun mengenai kebiasaan buruknya demi menurunkan berat badan. |
Meskipun kesal Joo Eun tetap berterima kasih atas pertolongan Yeong Ho dan berkata bahwa dia tidak akan menuntut pria itu atas perusakan barang pribadi. Joo Eun bahkan berkata bahwa dia berniat untuk membayar kebaikan Yeong Ho selama tidak perlu melihat wajahnya. Pernyataan itu menimbulkan ide di kepala Yeong Ho tentang cara keluar dari pesawat setelah mendarat dengan aman.
Aman? Aman dari siapa?
♥ Ukepoet
0 comments:
Post a Comment