Tuesday, December 8, 2015

Sejak Kafe Drama Asia ini dibuka tanggal 14 November lalu, belum satu pun anggota kru kafe yang sempat memperkenalkan diri secara langsung. Moga-moga bisa dimaklumi ya, karena kami yang suka berbagi di sini sebenarnya berasal dari berbagai macam latar belakang dengan kesibukan sehari-hari masing-masing. Termasuk beragam usia pula, dari usia berkepala 1 hingga... pssst, rahasia ah. Kecintaan pada drama Asia yang akhirnya mempertemukan kami di proyek-proyek alih bahasa Viki, yang berlanjut ke tempat nongkrong di Kafe Drama Asia. Penggemar berat drama Asia juga tahu, kalau sudah bicara mengenai topik yang satu ini nggak ada lagi batasan usia. hehe

Nah, kali ini perkenankan Raving Ajumma untuk maju memperkenalkan diri.


Kenapa pakai nama Raving Ajumma?


Biarpun sebenarnya ingin selamanya dipanggil Noona, tapi cukup sadar diri jugalah bahwa sebenarnya sudah termasuk di golongan para ajumma. Ajumma yang suka mengoceh tentang drama Asia, khususnya cowok Asia tampan, tepatnya. Maka jadilah diambil kata "raving" yang bisa diartikan sebagai "ocehan, kicauan", lalu disandingkan sebelum kata ajumma. Raving Ajumma nama pseudonim yang inisialnya RA identik dengan nama asli kru kafe ini. Kata ajumma juga terinspirasi dari zaman mengerjakan proyek terjemah subtitles Healer ke dalam Bahasa Indonesia bersama ladyjava dan ihate0ni0ns di Viki. Awal Desember 2014 itu lagi musim hujan yang dingin seperti sekarang. Jadi mengetik subtitles Indonesia seringkali sambil pakai kaus kaki, sedia camilan dan minum secangkir coklat hangat dari mug seperti ajumma-nya Healer. Andai saja waktu itu Ji Chang Wook nggak hanya mampir lewat layar kaca saja, lengkaplah sudah kebahagiaan.

Ajumma-nya Healer

Sudah berapa lama suka drama Asia?

Wah, sudah berapa lama ya? Terus terang tadi benar-benar nggak ingat dan akhirnya curang sedikit tanya si Mbah Google. Tahu-tahunya drama Asia pertama dulu bukan drama Korea sesuai ingatan. Drama Korea dan Taiwan yang pertama ditonton baru muncul di tahun 2001-2002. Sementara drama Jepang, Oshin, sudah ada sejak tahun 1983. Weleh, weleh... kalau dihitung sampai tahun 2015 ini berarti sudah 35 tahun ya drama itu ada. Kurang tahu kapan pertama kali disiarkan di TV Indonesia dulu? Yang pasti nontonnya bukan di tahun 1983, karena waktu itu status masih ikut merantau orang tua. Pokoknya, itu dia deh drama Asia pertama yang disukai dan ditonton. Sudah cukup lama juga, ternyata. 

Drama Asia pertama yang ditonton?

Hmmm... Seperti sudah disebutkan sebelumnya, dari intipan si Mbah Google berarti drama Asia pertama yang ditonton adalah Oshin. Lupa banget kalau dulu berawal dari drama Jepang. Soalnya belakangan ini lebih sering nonton drama Korea, meski masih ada juga drama Jepang yang ditonton seperti Minami Kun No Koibito: My Little Lover, yang sedang tayang sekarang.

Aktor/aktris drama Asia kesukaan pertama?


Berusaha mengingat tentang aktor drama Asia kesukaan pertama, jadi terkenang masa drama serial silat Mandarin Return of The Condor Heroes tahun 1983 dengan Andy Lau sebagai pemeran utama. Di tahun 1992 ada sebutan The Four Heavenly Kings untuk Andy Lau bersama Jacky Cheung, Aaron Kwok dan Leon Lai. Di antara mereka Andy Lau dan Aaron Kwok yang paling disukai. Susah benar cari foto muda mereka berempat. Jadi berasa jadulnya. hahaha

Sudah berapa lama terjemah drama Asia?

Urusan terjemah drama Asia ini masih tergolong jauh lebih muda daripada waktu nontonnya. Sejak 25 September 2013 mulai aktif kontribusi subtitles Indonesia lewat akun Viki, demi hobi. Lalu tahun 2015 ini mulai merambah ke beberapa jasa layanan penyedia captions & subtitles profesional, karena sehari-harinya ajumma yang satu ini berkecimpung juga di dunia penerjemah freelance.

0 comments:

Post a Comment